Kisah Si Jenggot
Kamis, 10 Desember 2009
Hidup Kembali
Kini aku sendiri
Seperti dulu lagi
Berteman sepi, berdamping sunyi
Tiada yang menemani
Engkau telah pergi
Meninggalkan kisah ini
Dan tak mungkin tuk kembali
Merajut hubungan ini
Mulai saat ini
Takkan kuingat kamu lagi
Yang tlah melukai hati
Sehingga layu dan mati
Tapi,......
ada banyak pengganti
yang lebih baik untuk diri
Selamat Tinggal Kekasih Hati
Ku takkan Mengingatmu lagi.
Minggu, 15 November 2009
Tak Seindah Yang Kukira
Seandainya engkau tahu
Yang selalu di mata hanyalah wajahmu
Yang selalu di telinga hanyalah suaramu
Dan Hanyalah dirimu yang selalu dihatiku
Bagaikan oasis di padang pasir
Engkau memberikan kesejukan di hatiku yang tandus
Bagaikan pelangi di langit biru
Engkau memberikan warna di hidupku
Seperti bidadari yang turun dari khayangan
Engkau hadir di hidupku
Membawa ribuan kebahagiaan dan keindahan
Engkaulah gambaran kesempurnaan surga
Engkau dihatiku takkan pernah hilang
Siang dan malam selalu terbayang – bayang
Bagaikan bulan yang mencintai bintang
Akupun mencintaimu sepenuh hatiku
Tapi ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan
Engkau menusukku dari belakang
Dunia yang cerah, ceria dan berwarna
Dalam kejab menjadi mendung, gelap, dan hitam kelam
Bagaikan mentari kehilangan cahayanya
Aku seperti kehilangan rohku
Melakukan semuanya tanpa hati nurani
Karena hatiku telah hancur lebur karenamu
Kisah Cintaku
Dulu hidupku tanpa dirimu
Ku tak inginkan orang lain menemaniku
Aku menikmati kesendirian ini
Ku ubah musibah ini menjadi anugerah
Ku tutup hati rapat – rapat
Ku simpan rahasiaku kuat – kuat
Tak pernah terlintas orang lain di pikiranku
Hanya diriku . . .diriku . . .dan diriku
Tapi dirimu datang membawa seribu kunci
Yang bisa membuka pintu hatiku
Yang bisa membuka gembok rahasiaku
Hanya Engkau . . .hanya dirimu yang bisa
Bagaikan tetes air yang tak pernah bosan
Hingga mampu mengalahkan kerasnya batu
Engkau terus berusaha dan berusaha
Hingga aku percaya akan cinta sejati
Bagaikan matahari selalu menghangatkan bumi
Tanpa mengaharap kembali
Engkau selalu menyinariku dengan kasih sayang
Sehingga hariku selalu ceria dan berwarna
Hingga suatu hari kegelapan dan kehancuran datang
Surga yang indah berganti menjadi neraka yang mengerikan
Hati yang dipenuhi berjuta bunga telah layu dan mati
Semuanya hanya karena satu kata “PUTUS”
Langit yang hitam kelam layaknya berduka
Hujan deras terus tercurah dari hatiku
Malam yang kelam mengakhiri kisahku
Kisah cintaku yang berawal manis berakhir pahit
Sabtu, 07 November 2009
Hatiku
Untukmu . . . . Cahaya . . . .
Entah bagaimana
Aku mengenalmu
Kau hadir di hidupku
Derasnya hujan
Sunyinya malam
Tiada kurasakan lagi
Kutatap bintang
Kerlipkan cahaya
Kulihat kau tersenyum
Meskipun jauh
Dari pandangmu
Engkau dekat di hatiku
Saat ku terlelap
Hingga ku terjaga
Ingin engkau di mimpiku
Agar aku dapat sandarkan rinduku
Dan bila sang mentari
Tiada menyinari langkahku
Aku ingin kau menjadi cahaya terang di hatiku
Sumber : http://aliayustisia.blog.friendster.com
Langganan:
Postingan (Atom)